penelitian ruang antariksa

PENELITIAN RUANG ANTARIKSA SBG TEKNOLOGI PENYIMPANAN BENIH TANPA GRAVITASI UNTUK MENARIK MINAT SISWA SEKOLAH


Dunia pertanian lebih sering digambarkan dengan kotor, bau busuk dan lama menunggu panen, sehingga jarang sekali dijumpai anak yang bercita-cita menjadi petani sukses. Para pegawai di lingkup Kementerian Pertanianpun tidak serta merta memotivasi putra-putrinya untuk menyukai bidang pertanian, padahal dahulu nenek moyang kita menina-bobok cucu selalu dengan dongeng dan tembang-tembang gemah-ripahnya pertanian yang menjadikan negara kita dikenal sebagai negara agraris dan bahari. Kini kebanggaan itu hanya seperti simbol saja.

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, FMIPA-ITB, tahun ini melakukan penelitian 100 gr sample biji tomat (500-800 biji) yang berasal dari Lembang, Jawa Barat. Benih dalam kondisi kering, streril disimpan dengan kantong plastik khusus, diberikan ke JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency). Kegiatan ini bekerja sama dengan LAPAN ( Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ).
Koordinator Program dan sekaligus Kepala Biro Humas LAPAN, mengatakan Misi penerbangan ke Stasiun Antariksa Internasional menggunakan kapsul milik JAXA diikuti oleh Malaysia, Indonesia, Thailand dan Vietnam. Kegiatan pengiriman sumber hayati ini merupakan kerjasama multilateral APRSAF (Asia-Pacific Regional Space Agency Forum), antara lain bertujuan menarik minat generasi muda pada bidang antariksa. Forum yang diprakarsai JAXA ini beranggotakan Malaysia, Indonesia, Thailand, Korea, India dan Vietnam.

Kapsul JAXA meluncur dari Tanegashima, Jepang, Sabtu 22 Januari 2011. Sample akan ditempatkan di antariksa selama 2 (dua) bulan. Kapsul akan kembali ke bumi melalui wahana ruang angkasa, Amerika Serikat dan akan mendarat di Bandara John F. Kennedy. Pengembalian sampel ke Indonesia menggunakan pesawat terbang komersial melibatkan pihak Kedutaan Besar RI di AS.

Rencananya, sample akan dibagikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), sebanyak 50 sekolah. Seleksi sekolah peserta riset akan melibatkan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Kementerian Pendidikan Nasional.

Rancangan penelitian, biji tomat akan disandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan, sebagai uji multi lokasi. Tomat akan dipanen 3 (tiga) bulan sesuai masa tanam. Dari laporan masing-masing siswa peserta penelitian, mereka dapat mengenal dampak lingkungan antariksa terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga terdorong melakukan penelitian selanjutnya.

Menurut penelitian sebelumnya penempatan biji di lingkungan tanpa pengaruh gravitasi sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena dalam kondisi tanpa gravitasi tidak terdapat sirkulasi udara, sehingga secara mikroskopis menghambat pertumbuhan. Pengetahuan ini juga menjadi salah satu mata latihan (topik) yang diberikan pada Agric Training Camp (ATC) bagi siswa SLTA, selama 7 hari saat libur sekolah. Program ini dilaksanakan oleh balai-balai pelatihan UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di daerah dan sudah berjalan + 4 tahun. Tanggapan sekolah pengirim siswa yang mengikuti program tersebut positif, namun akan lebih baik jika dilakukan bimbingan dan komunikasi yang berkelanjutan dengan pihak penyelenggara, salah satunya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Malang Jawa Timur.

0 komentar:

Posting Komentar